"Semoga bermanfaat ;) .......... "

Sabtu, 05 November 2022

Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

 

Kesimpulan dan Refleksi Materi Perjalanan Pendidikan Nasional

Pendidikan sebelum kemerdekaan terbelenggu oleh pendidikan kolonial yang individualistis, materialistis dan intelektualistis. Anak- anak Eropa diberi kebebasan pengajaran sementara anak- anak Indonesia hanya mendapatkan pengajaran berhitung, membaca dan menulis sederhana. Pendidikan tersebut hanya diberikan untuk calon pegawai dan mendukung perusahaan kolonial. Seiring berjalannya waktu, tokoh- tokoh pergerakan nasional mendirikan sekolah- sekolah agar semua anak- anak Indonesia mendapatkan pendidikan untuk memajukan bangsa. Setelah kemerdekaanpun, kebijakan terkait pendidikan seperti kurikulum terus mengalami perubahan dengan tujuan bisa mewujudkan pendidikan yang lebih baik.

Materi Perjalanan Pendidikan Nasional memberikan pengetahuan dan pengalaman baru melalui kegiatan yang saya lakukan dalam setiap fase. Diawali dengan fase mulai dari diri, saya merefleksikan mengenai pengenalan diri dan peran seorang guru. Kegiatan pada fase ini membuat saya merenung mengenai keputusan besar saya untuk memilih profesi guru. Selanjutnya pada fase eksplorasi konsep dan demonstrasi kontekstual, menambah pengetahuan saya terkait kondisi pendidikan di zaman kolonial yang penuh diskriminasi sehingga tidak semua anak mendapat hak pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, dengan berdiskusi dan membaca referensi yang diberikan oleh Dosen, saya mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai gerakan transformasi Ki Hajar dewantara dan tokoh- tokoh pergerakan nasional lainnya seperti R.A Kartini, Dr. Soetomo, KH Ahmad Dalan dan KH Hasyim Asy’ari.

Setelah mempelajari perjalanan pendidikan nasional hingga fase elaborasi pemahaman, yang menjadi pokok bahasan materi ini yaitu pemikiran- pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan. Saat ini, kurikulum merdeka sedang diimplementasikan pada pendidikan Indonesia. Saya kelak akan mempraktikkan konsep pemahaman Ki Hajar Dewantara ini terkait merdeka belajar dan pendidikan karakter/budi pekerti di sekolah tempat saya mengajar nanti. Melaksanakan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Memberikan pengajaran sesuai kebutuhan dan minat peserta didik dan menuntun mereka untuk mengembangkan potensi sesuai kodratnya masing- masing. Dari materi ini saya menyadari bahwa peran seorang guru itu sangat besar, tidak hanya sebatas mentransfer ilmu kepada peserta didik, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, penuntun peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Saya juga akan menekankan pendidikan karakter pada peserta didik sesuai Profil Pelajar Pancasila. Sehubungan dengan hal tersebut, saya sebagai calon pendidik akan berpegang pada pedoman trilogi pendidikan yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani.


Nama: Dianti Puspaningrum 
Kelas : Bahasa Inggris A, Mahasiswa PPG Prajabatan 2022